Laman

22 Januari 2011

BPM Harus Berbenah DirI

Arosuka--Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kabupaten Solok harus berbenah diri dan lebih membuka diri. Sebab, banyaknya masalah PNPM dan dana revolving yang terjadi selama tahun 2010, meminta langkah dan inisiatif untuk memperbaiki diri, terutama sekali dalam medio tahun 2011 ini. Untuk itu, BPM lebih kreatif dan inisiatif dalam menyikapi masalah yang terungkap tersebut. Demikian harapan Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Solok, Patris Chan SH usai melakukan pertemuan dengan pejabat BPM Kabupaten Solok, beberapa waktu lalu. Menurut Patris Chan, banyaknya masalah yang ditemukan pada PNPM dan pengguliran dana revolving jelas menjadi bumerang nantinya bagi perkembangan daerah. PNPM dan revolving merupakan program nasional yang patut disukseskan dan didukung semua stakeholder yang ada. "Kalau bisa kita belajar ke daerah lain seperti Kota Payakumbuh yang mana penyaluran dan sistem pendistribusian serta manajemennya terbilang baik. Apa salahnya kita meniru kalau itu membawa kebaikan pada kita," tutur mantan Walinagari Cupak ini di Arosuka, Selasa (18/1). Ditambahkan, masalah PNPM khususnya di Kecamatan X Koto Diatas memerlukan penanganan bersama. Begitu juga dana revolving sekitar Rp300 juta masih berada pada kelompok dan anggota masyarakat. Dana itu macet dan belum bisa dicicil kelompok diduga karena belum bagusnya sistem yang dimiliki. Sehingga, terjadi kemacetan dalam pengembalian uang negara itu. Sementara, dana tersebut digulirkan untuk membantu masyarakat agar bisa tingkat kesejahteraannya jadi baik. "Kita akan ke Kota Payakumbuh melakukan tukar informasi sekaitan masalah PNPM dan revolving. Kita juga akan melibatkan BPM Kabupaten Solok," imbuh Patris Chan. Dana revolving hampir bermasalah di semua nagari di kabupaten ini. Umumnya, persoalan muncul karena ketidaksiapan sistem dan petugas dalam mengucurkan dana itu. Diharapkan, tahun ini tidak ada lagi masalah serupa mengemuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar