Laman

29 Januari 2011


Pesona Danau Singkarak Pukau Turis Exxon Mobile

Keindahan alam Kabupaten Solok memang mempesona. Hal itu sebuah kenyataan yang tidak terbantahkan. Buktinya setelah mampu menyedot kekaguman sekitar seratusan orang  turis Amerika yang diangkut kapal pesiar Odessey,  kini giliran rombongan turis dari Exxon Mobile berikut sejumlah pejabat dan staf kedutaan Amerika Serikat di Jakarta dipukau oleh  keindahan dan pesona Danau Singkarak.

Kehadiran rombongan pelancong dari Exxon Mobile itu di sambut di rumah gadang kaum Datuk Malelo Rajo di Nagari Paninggahan, Rabu (27/1). Praktis Rumah gadang  mantan anggota MPR RI, Mukhtar Bina Datuk Malelo Rajo yang penuh berukiran khas Minangkabau dan berdiri anggun di pinggir Danau Singkarak sebelah Selatan  ini juga mengundang decak kagum seluruh rombongan.

Terhadap kesan para turis itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok, Drs. Jasman usai menerima rombongan mangaku puas karena telah mampu memperlihatkan segala keunikaan dan pesona alami. Dari fenomena itu Jasman bahkan mengaku bahkan momentum itu merupakan era kebangkitan kepariwisataan Kabupaten Solok.
“ Dengan menfasilitasi kunjungan sejumlah turis mancanegara ini, diharapkan wisata Kabupaten Solok dapat lebih dikenal ke dunia internasional, “ aku Jasman.

Ia sekaligus menyatakan komitmennya untuk mengupayakan terus  kunjungan wisata dari luar negeri sebagai upaya mempromosikan objek-objek wisata Kabupaten Solok di mancanegara. “ Dengan merasakan kenyamanan dan kepuasan di Kabupaten Solok, tentunya suasana ituakan mereka perbincangkan di negara asalnya dan secara tidak langsung mereka ikut mempromosikan potensi wisata Kabupaten Solok dengan segala aktivitas budayanya yang khas, “ ujarnya.

Dikatakan, Kabupaten Solok menyimpan sejumlah objek wisata yang unik dan beragam, mulai dari wisata agro, wisata olahraga, agama, adat dan seni budaya, serta wisata alam yang luarbiasa besar. Kesemuanya itu masih alami. “Saat ini ada kejenuhan sejumlah wisatawan terhadap wisata-wisata yang pada umumnya ada disejumlah wilayah, seperti pantai dan wisata modern. Kecenderungan saat ini adalah wisata budaya dan alam yang natural, dan hal itu tersimpan di Kabupaten Solok”, kata Jasman menyudahi.-

Bantuan Diserahkan, Ny. Hj.Erlinda Syamsu Rahim Resmikan Posdaya Lembang Jaya


Lembang Jaya--Bersamaan diresmikannya pencanangan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Kecamatan Lembang Jaya di Jorong Rawang Abu Nagari Koto Laweh, oleh ketua TP-PKK Kabupaten Solok Ny. Hj, Erlinda Syamsu Rahim, Selasa (25/1), Bupati setempat Syamsu Rahim sekaligus menyerahkan bantuan modal usaha sebesar 100 juta rupiah guna menguatkan Desa Mandiri Pangan (Demapan) Jorong Rawang Abu Nagari Koto Laweh.

Menyertai penyerahan bantuan tersebut, Syamsu Rahim memmotivasi masyarakat untuk memaksimalkan penggunaan Bantuan Sosial untuk encpai kemandirian.

Dijelaskan Bupati Solok, hakiki kemandirian yang akan diwujudkan bukanlah semata-mata mendorong masyarakat untuk memproduksi dalam skala besar. Namun bagaimana masyarakat diberdayakan untuk mencari dan membuat komoditi pangan alternatif. Sehingga apabila terjadi kelangkaan beras seperti saat ini, masyarakat tidak selalu tergantung kepada beras, tapi mampu mengolah bahan-bahan pangan alternatif lainnya.

Selain itu, imbuh Syamsu Rahim, masyarakat bersama lembaga-lembaga yang ada harus pula mampu menguatkan kepatuhannya terhadap komitmen yang dibuat. Karena tanpa itu, maka apapun program pemerintah tidak akan mampu berkembang di tengah-tengah masyarakat. "Selama ini masyarakat selalu menilai bantuan pemerintah ini sebagai hibah dan bantuan langsung lainnya. Akibatnya bantuan itu jangankan berkembang, tapi malah semakin berkurang nilainya. Sehingga tidak dapat digulirkan ke masyarakat yang lain", ujar Syamsu Rahim.

Karena alasan itu, bupati serta merta menghimbau masyarakat agar merubah paradigma berfikir  dari pemenuhan kebutuhan sesaat menjadi usaha pembangunan usaha yang berkelanjutan.
Sekaitan dengan pencangan Posdaya Masyarakat, Ketua TP PKK Kabupaten Solok, Erlinda Syamsu Rahim, S.Sos Erlinda berharap supaya Posdaya di Kecamatan Lembang Jaya  mampu menaungi dan memfasilitasi berbagai lembaga sosial yang ada di nagari, seperti PKK, posyandu, kelompok dasawisma dan organisasi perempuan lainnya.

Hal itu ditenkankan lantaran pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas penduduk dapat menimbulkan kemiskinan dan akan menjadi beban bagi keberhasilan pembangunan. Karena itu, kata Erlinda, program Posdaya merupakan salah satu alternatif upaya penguatan fungsi keluarga secara terpadu.
“ Kepada pengelola Posdaya Nagari dan Kecamatan Lembang Jaya umumnya, diharapkan bisa membangun kemitraan dan silaturahmi dengan segenap lembaga di masyarakat nagari,” anjurnya..

Pada kesempatan tersebut, Bupati Solok sekaligus mencanangkan Desa Mandiri Pangan (Demapan) Jorong Rawang Abu Nagari Koto Laweh melalui kelompok Tunas Linjuang. Dikosentrasikannya Jorong Rawang Abu, kecamatan Lembang Jaya sebagai Demapan, menurut Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Solok, Netti Azhar, lebih disebabkan atas kenyataan data kerawanan pangan di Kabupaten Solok, Kecamatan Lembang Jaya merupakan salah satu wilayah yang terindikasi rawan pangan. Karena itu, melalui program pemerintah pusat ini, pemerintah daerah menetapkan Kecamatan Lembang Jaya sebagai penerima program Demapan 2010 yang realisasinya tahun 2011 ini. Dikatakan, kepada kelompok akan diserahkan bantuan modal usaha sebesar 100 juta rupiah.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Barat yag diwakili Mihdad Hurya, menguatkan, sejak diluncurkan tahun 2006 lalu, Kabupaten Solok telah menerima 7 kali program Demapan. Selama kurun waktu lima tahun ini, Kabupaten Solok telah menerima bantuan sosial Demapan sebesar 700 ratus juta.
 Mihdad Hurya menyebutkan, sesuai proposal yang disampaikan, kelompok penerima Bantuan Sosial Demapan ini akan melakukan usaha-usaha peternakan, perikanan dan perdagangan, karenanya, Mihdad mengharapkan fasilitasi dan dorongan pihak-pihak/instansi terkait untuk memberdayakan kelompok ini. Sehingga pada akhirnya kemandirian kelompok khususnya dan masyarakat umumnya akan dapat terwujud.-

24 Januari 2011

Kendati Kunjungan Menurun,
Syamsu Rahim Optimis RSUD Arosuka Berkembang Baik

AROSUKA-Kendati tingkat kunjungan cnderung menurun, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai icon pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Solok masih menyimpan optimisme. Setidaknya aura optimistis itu terucap oleh Bupati Solok Syamsu Rahim saat melakukan kunjungan dan audiens dengan jajaran praktisi kesehatan itu, Seni (24/1) di Arosuka.

Syamsu Rahim menyebutkan, rumah sakit ini akan mampu berkembang dan bersaing dengan rumah sakit lainnya dengan cacatan semua komponen terutama pengelola rumah sakit memiliki komitmen untuk mewujudkan visi rumah sakit, menjadi rumah sakit pilihan masyarakat Kabupaten Solok dengan mutu pelayanan tinggi dan beretika pada 2014

”Apapun akan dapat diraih dengan baik apabila itu dilakukan dengan komitmen yang tinggi Utamakan membangun hubungan kemanusiaan yang berkualitas, baik dalam hubungan dan komunikasi antar sesama petugas medis maupun dalam menciptakan layanan yang sebaik-baiknya kepada pasien,” kata Syamsu Rahim saat melakukan dialog terbuka dengan direktur dan seluruh jajaran tenaga medis RSUD Arosuka itu.

Disebutkan, pembangunan infrastrukturRSUD ini akan terus ditingkatkan. Meskipun dengan segala keterbatasan daerah, berbagai upaya akan terus dilakukan untuk menjadikan rumah sakit ini lebih baik. Selain peningkatan fasilitas rumah sakit dan perluasan kawasan melalui APBD, tahun ini Kab.Solok memperoleh dana DAK pengadaan alat-alat medis sebesar 10 miliar melalui  APBN.

Syamsu Rahim menyadari berbagai hambatan dan tantangan pengembangan rumah sakit, terutama dalam upaya menjadikan rumah sakit pilihan masyarakat Kabupaten Solok belum dapat diwujudkan. Hal ini terlihat dari penurunan tingkat kunjungan rawat inap maupun rawat jalan di rumah sakit yang baru saja memperoleh klasifikasi type C ini pada tahun 2010 lalu.
Namun demikian Bupati Solok meminta seluruh jajaran RSUD Arosuka meningkatkan layanan kepada masyarakat yang berkunjung serta menciptakan inovasi dan inisiasi untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.
Menyoal tentang minimnya akses ke rumah sakit, seperti yang disampaikan mantan pimpinan Rumah Sakit Tentara Solok, dr. Nursal, Syamsu Rahim meminta untuk dirancang sebuah mobil jemputan pasein dan bekerjasama dengan puskesmas-puskesmas yang ada.

Sementara itu, Direktur RSUD Arosuka, dr. Fitra Yeni Rivai membenarkan terjadi penurunan tingkat kunjungan berobat ke RSUD Arosuka tahun 2010 dibanding tahun 2009 lalu. Khusus untuk rawat jalan, kata dia, tahun 2009 berjumlah 7872 pasien, sementara tahun 2010 sebanyak 5902 orang pasien.

Kendala yang dihadapi karena masih banyaknya sarana dan prasarana medis yang dibutuhkan untuk kelengkapan persyaratan sebagai rumah sakit type C. RSUD Arosuka baru mendapatkan DAK tahun 2011 ini sedangkan untuk kelanjutan pembangunan rumah sakit ini sangat membutuhkan dukungan biaya yang besar.

Fitra Yeni Rivai menurutkan RSUD Arosuka memiliki 186 tenaga medis yang terdiri dari PNS/CPNS 111 orang, kontrak 4 orang dan THL 71 orang. Namun begitu, pihak rumah sakit juga masih kekurangan sejumlah dokter umum dan dokter spesialis, diantaranya spesialis jantung, paru dan syaraf. ”Dari enam orang dokter spesialis yang ada, sebagiannya merupakan dokter referal dari Padang. Dari keterbatasan anggaran daerah, pihak rumah sakit terus juga berharap kepada pemerintah daerah untuk mengupayakan penambahan dokter spesialis ini,” paparnya seraya memastikan upayanya untuk maksimalkan  pelayanan di RSUD Arosuka melalui pembenahan dan promosi yang lebih efektif.--
Masyarakat Paninggahan Sambut Rombongan  Exxon Mobil Amerika Dengan  Prosesi membuat Onde-Onde
 
PANINGGAHAN--Setelah sukses menjamu rombongan kapal pesiar Amerika yag mengangkut seratusan wisatawan mancanegara, Kabupaten Solok kembali  menjadi destinasi wisata bagi turis dari benua Paman Sam. Kehadiran turis dari Exxon Mobile Amerika itu,menurut Kepala  Dinas Pariwisata setempat Drs. jasman, MM berlangsung selama dua hari, Rabu dan Kamis (26-27/1).
“ Mereka kita bawa ke nagari Panianggahan, Kecamatan Junjung Sirih dan menginap di rumah gadang setempat, “ tutur jasman selepas melakukan rapat persiapan penyambutan Turis Exxon Mobile di kantor wali nagari Paninggahan, Senin (24).
Jasman menyebutkan, pihaknya berusahan semaksimal mungkin menyambut kunjungan-kunjungan wisatawan mancanegara sebagai wahana promosi pariwisata Kabupaten Solok ke dunia luar. Ia menilai kunjungan seperti rombongan kapal pesiar The Odessey tempo hari setidaknya menjadikan budaya dan objek wisata kabupaten Solok memberikan kesan tersendiri bagi pelancong tersebut.
“ Bahkan khabarnya selama dalam perjalanan mereka cenderung membicarakan kekayaan budaya kita. Informasi itu kita peroleh dari juru bicara rombongan turis itu, “ tutur Jasman.
Karena alasan itu, Jasman optimistis kepariwisataan Kabupaten Solok akan berkembang dan dikenal oleh pelancong dari mancanegara.” Selama enam bulan atau setahun ke depan, kita harus mempromosikan potensi wisata Kabuapten Solok, “ tambahnya.
Sebelumnya, rapat persiapan penyambutan rombongan turis Exxon Mobile yang berlangsung di kantor Wali Nagari Paninggahan terlihat antusias. dipimpin Wali Nagari Paninggahan Jasman S.Ag, peserta rapat yang terdiri dari pemuka masyarakat, ketua BMN, Bundo Kandung, Tokoh Pemuda, memberi kesan bahwa nagari Paninggahan siap mempersembahkan kekayaan budaya berikut segala aktivitas dan kultur masyarakat setempat. Rapat persiapan penyambutan turis mancanegara itu juga diikuti oleh Kepala Bidang Seni dan Budaya Dinas Pariwisata Kabupaten Solok Erizal, SE, MM.
“ Kita  berupaya menjual kepariwisataan kabupaten solok dari aspek kultur dan budayanya, “ tutur Erzal yang notabene juga ketua KAN Singkarak itu.
Wali Nagari Paninggahan Jasman menyebutkan serangkaian kegiatan masyarakat akan diperkenalkan kepada para turis Exxon Mobile. Mereka selain disuguhkan makanan khas Paninggahaan seperti lapek Bugih, Onde-Onde serta goreng bilih, kepada para pelancong juga akan diperlihatkan proses pembuatan onde-onde itu sendir.
“ Itu pasti menarik, karena mereka pasti bingung melihat ada gula didalam onde-onde. Mereka berpikir dari mana memasukkan gula itu, padahalonde-onde tidak berlobang, “ ujar Wali nagari sambil tersenyum
Atraksi lain yang akan dipersembahkan adalah proses baralek serta kesenian tradisi seperi  tari piring diatas kaca,  menonton beruk mengambilkelapa dan membajak sawah. Pada Kamis pagi hari, selepas sarapan lontong, turis itu juga dibawa ke objek wisata Muaro untuk menyaksikan proses penangkapan ikan bilih yang menjadi keseharian masyarakat setempat.
“ Banyak keuinikan yang akan kita tonjolkan, termausk membawa turis ke mato aie Paninggahan yang menyimpan legenda pula, “ kata Wali Nagari setempat.