Laman

09 Desember 2010

Ketua PN Koto Baru Memimpin Tidak Dari Belakang Meja

Ekspektasi masyarakat terhadap dunia peradilan khususnya Pengadilan semakin lama semakin besar. Masyarakat mengharapkan pengadilan dapat memberikan kepastian hukum dan keadilan, memberikan pelayanan berkualitas dan transparan. Untuk memenuhi ekspektasi masyarakat tersebut, Pengadilan Negeri Koto Baru, Kabupaten Solok bertekad berbenah diri, untuk menuju pada Pengadilan yang berkualitas, terutama menyangkut sumber daya manusianya. “ Hasilnya belum maksimal, tetapi kita selalu berusaha menjaga profesionaltias institusi PN Koto Baru. Integritas aparat penegak hukum dalam kaitan ini sangat penting, “ kata Ketua PN Koto Baru Asmar, SH, MH ketika menjawab Singgalang di ruang kerjanya, Selasa (23/11) di Koto Baru. Ketua Pengadilan kelahiran 30 Oktober 1961 itu berharap dengan pola melarang menerima tamu di ruangan, para Hakim, Panitera, wakil panitera (Wapan) Jurusita dan seluruh staf, akan bersikap progresif, lebih profesional serta menumbuhkan budaya untuk menertibkan diri sendiri, sebelum menertibkan orang lain. “ Upaya menertibkan diri sendiri ini saya upayakan dengan ajakan membiasakan membaca Al qur’an kepada staf, memahami tafsir dan mengamalkannya dalam keseharian, “ sebut Asmar seraya memastikan bahwa untuk penertiban diri di lingkungan PN Koto Baru itu kuncinya adalah keteladanan pimpinan. Oleh karena itu, Asmar mengawali kebijakannya dengan melakukannya sendiri terlebih dahulu sebelum akhirnya diikuti oleh jajarannya. Aplikasinya, Saban pagi pada Senin dan Jum’at, para pegawai dilingkungan PN Koto Baru terbiasa membaca ayat suci Al-qur’an di mushalla yang terdapat di kompleks Pengadilan itu sendiri. Budaya mengedepankan agama sebagai perisai moral dan mental bagi penegak hukum itu juga sebagai langkah menciptakan kedisiplinan dalam menjalankan amanah. Muaranya tentu untuk menciptakan keadilan bagi yang berperkara. Menjawab Singgalang soal anggapan bahwa salah satu penyebab terjadinya transaksi antara pihak yang beperkara dan pengadilan adalah karena longgarnya aturan di lingkungan institusi sendiri, Asmar justru menjawab itulah makanya ia tidak bisa di temui oleh orang-orang yang berperkara atau ada saut pautnya dengan sebuah perkara. Ia tidak menafikan bahwa tak jarang-jarang para tamu maupun pihak yang beperkara bisa menemui hakim di rung kerja. Tetapi bagi ketua PN Koto Baru ini selain tidak etis, itu sangat berbahaya karena bisa menggoda hakim yang bersangkutan. “ Saya bahkan tidak ada kompromi soal semacam itu, “ tegas perempuan asal Sawah Tangah, kabupaten Tanah Datar yang sering dianggap angker oleh orang yang berpekara itu. Sikap tegas tersebut diperlihatkan Asmar ketika hendak menerima Singgalang untuk bertamu ke ruang kerjanya. Perempuan separoh baya yang kerap melakukan monitoring ke seluruh ruangan hakim dan panitera itu, sampai meminta kartu identitas wartawan Singgalang sebelum akhirnya dipersilahkan duduk di ruang kerjanya. “ Saya harus hati-hati menerima tamu, makanya menagih kartu identitas, “ ujarnya datar. Air mukanya yang tadi dingin dan tanpa senyuman, perlahan mencair menjadi sangat familiar. “ Sebutan angker sudah melekat ke diri saya. Tidak apa-apa. Karena saya memang harus bersikap seperti itu sebagai penegak hukum, “ tuturnya seraya menegaskan bahwa ia tidak mencari harta dalam nenjalankan tugasnya, melainkan menjalankan amanah untuk menegakkan keadilan. Asmar mengaku saat kali pertama dipercaya sebagai Ketua PN Koto Baru tanggal 24 November 2008, yang pertama dilakukan adalah mensterilkan ruang kerjanya. Ia bahkan tidak menerima tamu yang ada kaitannya dengan perkara. Tak hanya itu, agar sampai pada upaya menciptakan kedisiplinan pegawai, Asmar bahkan tak segan-segan memberikan teladan kepada bahwahannya. Dalam kaitan itu, ia tidak terbiasa memenej lingkungannya dari belakang meja, tetapi langsung mengadakan interaksi dan membuka komunikasi dengan jajarannya. Mengarifi ketegasan dan integritas pimpinan PN Koto Baru itu, para hakim, panitera dan seluruh staf dilingkungan PN Koto Baru itu pun tidak berani bertingkah aneh dengan menjadi makelar perkara, misalnya. “ Insya Allah sejauh ini pegawai PN Koto Baru taat aturan dan memiliki kedisiplinan yang tinggi, “ ulas Asmar Menyangkut jumlah perkara yang diselesaikan dengan beragam putusan oleh pengadilan kelas 2 itu, saban tahun rata-rata sebanyak 180 perkara Pidana yang diselesaikan. Beragam jenis kasus yang diputuskan itu semuanya dalam rangka pembinaan, bukan balas dendam. Karena sejatinya hukum bukanlah balas dendam. .Sedangkan untuk perkara perdata jumlahnya mencapai 20 perkara. Bagi masyarakat yang tersangkut perkara perdata, para hakim sebelum menindak lanjuti sidang akan mengupayakan damai bagi yang bersengkata.

Ali Absar Said, Kapolres Bersahaja Itu...

SOLOK-Tidak seperti biasanya, wajah langit Arosuka tidak seredup mimik Kapolres Solok AKBP Ali Absar Said. Bahkan menjelang tengah hari, Rabu (1/12), sinar matahari berusaha mengusir kesejukan alam Lubuk Selasih, namun tidak mampu jua menutupi kekecewaan seorang Komandan pasukan seragam coklat di Kabupaten Solok itu. Pasalnya, belum reda masalah pesan singkat yang berkunjung ke telepon genggamnya mengabarkan soal adanya kasus penculikan anak, mendadak intensitas kerjanya disibuki pula oleh pemberitaan yang kurang sedap atas kematian tahanan kasus togel “ Padahal Tersangka meninggal dunia di Rumah Sakit Umum, bukan di Mapolrres, “ pungkasnya. Tetapi apapun pemberitaan itu, Ali Absar Said tetap saja menerima sejumlah wartawan di ruang kerjanya dengan ferformennya yang asli, banyak canda dibalik keberhasajaannya. Kesan terbuka dengan polesan bahasa familiar ternyata menjadi kesehariannya pula. Kendati tidak melepaskan nilai-nilai kedisiplinan dan sikap tegas dibalik kebersahajaan itu, namun Ali Absar Said menghendaki informasi yang balance dari hasil sebuah kerja jurnalistik. “ Saya sangat terbuka orangnya. Tidak susah menemui saya. Karena itu ketika ada informasi sedapatnya dikonfirmasikanlah, “ papar Kapolres yang mengaku pernah mengkikuti pelatihan jurnalistik juga. Karena alasan memahami etika kewartawnan, Kapolres Solok menambahkan bahwa dengan penyajian berita yang berimbang, tentunya masyarakat tidak gusar menerimannya. Terlebih Karena fungsinya, antara pers dan polisi sama-sama ingin menciptakan kenyamanan di tengah masyarakat. Khusus di tangan kepolisian, bagaimana bisa menciptakan suasana kondusif, nyaman dan tentram, disitulah pula hakikat kerjasama antara polisi dan media massa untuk penyiaran perlu dikembangkan. Berbincang dengan periwira ini ternyata sangat mengasyikkan. Sikap lowprofile-nya sangat kental, bahkan relatif kebapakan dalam bergaul. Ali Absar Said, konon telah menyelesaikan pendidikan akademiknya, Sarja Hukum Jurusan Hukum Pidana yang dikuatkan dengan Magister Manajemen Pendidikan. Untuk pendidikan kepolisian, ayah Indra Satri Valentino ini tercatat sebagai Sepa PK Polri 1990, Selapa Polri 2000 dan Sespim Polri tahun 2007. Ironisnya dibalik seabrek gelar kesarjanaan dan kepangkatannya, Kapolres Solok itu tetap saja menampilkan sosok Ali Absar said yang sederhana. Guna mendorong tumbuhnya rasa aman dan nyaman ditengah masyarakat, AKBP Ali Absar Said mengaku terus memperkuat jajajrannya di tingkat Polsek. Penambahan personil yang didukung dengan perubahan struktur di Mapolsek sangat membantu terjadinya iklim kemasyarakatan. Suami AKBP Dra, Katrina, S Nanalis ini lantas memaparkan, sebagaimana tuntutan Peraturan kapolri (Perkap) nomor 23 tahun 2010, pihaknya selain memperkuat struktur di Mapolres dengan menambah bagian Humas dan Bagian Narkoba, di tingkat Polsek juga dikuatkan dengan unit Sabhara, intel, Binmas, Serse, Propas serta seksi Humas dan Umum. “ Jadi rekan-rekan wartawan di Mapolres Solok sudah dapat berkoordinasi dengan bagian Humas yang lasung dibawah koordinasi Kabag Ops, “ kata Ali Absar seraya menyebutkan dengan struktur baru tersebut jajaran polsek di kabupaten Solok sudah dapat diisi personil sebanyak 45 orang. Penguatan personil di jajaran Polsek itu juga akan kian mendukung iklim keamanan di Kabupaten Solok. Dampak ikutannya masyarakat semakin tenang beraktivitas. Kapolres Solok lantas mengambil sampel kondisi wilayah di bagian selatan. Suasananya sekarang sangat berbeda. Semakin nyaman sekang. Terutama disepanjang jalan yang biasanya rawan kejahatan seperti antara Lubuk Selasih-Muara Labuh, dengan penguatan jajaran Polsek Lembah Gumanti dan Pantai Cermin, ketentraman di kawasan itu cukup terjaga. “ Saya bahkan ada di telepon perantau dari Solok Selatan. Mereka menyampaikan terimakasih karena merasa aman melewati kawasan itu jam berapapun, “ tutur Ali Absar Said seraya menakankan bahwa tindakan kriminal di wilayah hukumnya tidak mencemaskan tetapi cenderung menyediakan kenyamanan. Kenyamanan itu adalah harapan masyarakat.***

DAK Kabupaten Solok tahun 2011 Sebesar Rp 52 Miliar

Suntikan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat untuk Kabupaten Solok pada Tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar Rp 2 Milyar lebih dari Tahun 2010. Potret alokasi DAK tersebut serta merta akan mewarnai kenaikan nilai nominal APBD tahun 2011 yang pembahasanya segera di rampungkan setelah restrukturirasi OPD (Organisasi Perangkat Daerah) ditetapkan oleh DPRD setempat. Kepala Bappeda Kabupaten Solok Taufik Effendi diruang kerjanya di Arosuka, Selasa (30/11) menyebutkan, pada Tahun 2010 jumlah DAK Kabupaten Solok sebesar Rp 50, 482 miliar. Dan untuk Tahun 2011 meningkat menjadi Rp 52,035 miliar. “ Dari nilai DAK tersebut dibagikan untuk 14 item kegiatan pembangunan. Yang terbesar tentu saja untuk pembiayaan kegiatan bidang pendidikan yang mencapai Rp 21,513 miliar, “ jelas Taufik Effendi. Lebih lanjut Taufik mengatakan, anggaran DAK Rp 21,513 M tersebut dipisahkan untuk penunjang kegiatan SD sebesar Rp 17,765 miliar sedangkan untuk SMP sebanyak Rp Rp 3,748 miliar. Sedangkan pembagian terbesar ke dua dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur jalan sebesar Rp 10, 104 miliar dan kemudian untuk kegiatan pembangunan kesehatan dialokasikan sebanyak Rp 5,456. “ Untuk bidang kesehatan dibagi atas 3 program yakni pelayanan dasar sebanyak Rp 981 juta, pelayanan farmasi sebesar Rp 1,421 miliar dan pelayanan rujukan sebanyak Rp 3,060 miliar, “ rincinya. Selebihnya untuk penunjang pembangunan Pertanian dialokasikan sebanyak Rp 4,621 miliar, bidang perikanan sebanyak Rp 2,261 miliar, infrastruktur irigasi sebanyak Rp 1,178 miliar, lingkungan hidup Rp 1,3 miliar, program kehutanan sebanyak Rp 1,030 miliar, program perdagangan yang terdiri dari pasar, gudang dan metrologi sebanyak Rp 1,012 miliar. Mantan Asisten III Setwilda Kabupaten Solok itu menambahkan kegiatan lainyang dibiayai dengan DAK tahun 2011 adalah infrastruktur air minum sebesar Rp 698 juta, keluarga berencana sebanyak Rp 918,5 juta, sarana dan prasarana pedesaan sebesar Rp 925,9 juta, infrastruktur sanitasi sebanyak Rp 834 juta dan selanjutnya pembangunan keselamatan transportasi darat sebanyak Rp 171,7 juta. Selain menginformasikan jumlah DAK Tahun 2011 sebanyak Rp 52 milar lebih, Kepala Bappeda Kabupaten Solok juga menyebutkan nilai DAU (Dana Alokasi Umum) sebesar Rp 440 miliar, atau naik sebanyak Rp 10 miliar dari tahun 2010 yang berjumlah Rp 390 miliar. Sedangkan estimasi penerimaan bagi hasil disebutkan Taufik Effendi sebanyak Rp 12,5 miliar, serta target perolehan PAD (pendapatan Asli Daerah) tahun 2011 mencapai sebanyak Rp 22 miliyar. ‘ Dari besaran nilai nominal yang akan menggambarkan keuangan daerah pada APBD tahun 2011 nanti, tentunya kita berharap programpembangunan akan berjalan sukses. Terutama dilihat dari aspek perimbangan antar wilayah di kabupaten Solok, diharapkan nanti program percepatan pembangunan daerah tertinggal akan sebanding lurus dengan upaya penataan kepemerintahan yang baik, “ papar Taufik Effendi mengyudahi.

Kapolres Solok Ikat BNK

UNTUK membentuk karakter dan moralitas anak bangsa sebagai upaya menanamkan rasa disiplin dan kepribadian, Kapolres Solok AKBP Ali Absar bersama Badan Narkotika (BNK) Kabupaten Solok sepakat melakukan penyuluhan hukum dan bahaya Narkoba secara peiodik kepada siswa-siswa sekolah. Kongkritnya sebanyak 2000 siswa dari berbagai SMP dan SMA akan menjadi sasaran sosialisasi yang di gelar di sekolah masing-masing. Untuk tujuan itu, Kapolres Solok meminta kerjasama Ketua BNK yang notabene Wakil Bupati Solok Drs. Desra Ediwan untuk mengundang para kepala sekolah menjelang dilaksanakannya kegiatan dimaksud. “ Kita minta dukungan dari pak Wabuplah untuk turut mengundang kepala Sekolah dalam kegiatan pembentukan keperibadian siswa agar terhindar dari bahaya Narkoba, “ kata Ali Absar Said ketika menjamu Walik Bupati Solok Desra ediwan di ruang kerjanya, Rabu (1/12) di Arosuka. Kapolres Solok yang cukup low profil ini menjelaskan bahwa setidaknya dalam kegiatan pembentukan karakter dan kepribadian generasi muda, khsusnya para siswa, setidaknya dapat memanfaatkan wadah-wadah yang terbentuk di sebolah, diantaranya Kegiatan Pramuka, Paskibraka dan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) “ Melalui wadah itu sejatinya tidak hanya mengajarkan baris-berbaris, atau ketrampilan lainnya. Mislanya seperti Paskibraka, seharusnya yang menjadi inti dalam pkegiatan tersebut adalah bagaimana sebenarnya memperlakukan bendera, menghormati bendera dan segala tata sikap dibaliknya, “ kata Ali Absar Said. Artinya banyak nilai-nilai positif yang dapat ditarik dari rangkaian kegiatan di sekolah dalam rangka pembinaan mental dan karaktek siswa. Selain program pembentukan karakter siswa di lingkungan sekolah, Kapolres Solok Ali Absar Said juga memiliki obsesi mengarahkan kegiatan tersebut ke tingkat nagari. Masih bersama BNK, Kapolres Solok serta merta mengagendakan sosialisasi penanggulangan bahaya bencana alam, seperti bahaya gunung talang. “ Dengan sosialisasi kepemudaan ini, kita berharap mereka setidaknya menjadi relawan di nagarinya masing-masing, “ kata Ali Absar. Untuk menggugah program kemanusiaan itu, Kapolres Solok bersama Wakil Bupati Solok serta merta mengagendakan kegiatan tutup tahun 2010 di kosentrasikan di Mapolres Solok dengan menggelar berbagai kegiatan kepemudaan. “ Kita agendakan tanggal 30 dan 31 Desember nanti mengadakan sosialisasi penanggulangan bencana di Mapolres ini. Kemudian dengan memanfaatkan momentum tutup tahun 2010, kita gelar berbagai kegiatan dengan BNK Kabupaten Solok, “ kata Ali Absar Said. Wakil Bupati Solok Desra Ediwan dalam kapasitasnya sebagai Ketua BNK menyambut baik inisiati jajaran Polres Arosuka untuk menyatukan para pemuda sehingga menjadi sebuah kekuatan ketika menghadapi kegiatan sosial sdi nagarinya masing-masing. “ Langkah Kapolres ini perlu kita dukung bersama, karena bagaimanapun seharusnya pemuda juga tanggap terhadap lingkungannya. Setidaknya bagaimana menjadi pionir dalam penanganan sebuah bencana di nagarinya, “ tutur Desra Ediwan.****

Terimakasih Warga Lubuk Selasih Pada Kapolres Solok

MASYARAKAT Jorong Lubuk Selasih nagari Batang Barus, kecamatan Gunung Talang menyampaikan terimakasihnya terhadap kepedulian Kapolres Solok AKBP Ali Absar Said yang ikut melepaskan belenggu warga dari kebutuhan airt bersih. “ Pak Kapolres cukup peduli kepada warga sekitar, karena itu kita menyapaikan apresiasi dan terimakasih atas bantuan beliau, “ ucap ketua LPMN jorong Lubuk Selasih Syamsul Azwar di Arosuka. Disebutkan Syamsul, kendati sebagai seorang kapolres, Ali Absar Said tetap menyadari sebagai warga Lubuk Selasih dan menjadi bagian dari masyarakat setempat. Atas rasa itu, Kapolres Solok lantas mengundang sejumlah. pemuka masyarakat guna menjalin silaturahmi sekaligus melakukan pengumpulan dana pengadaan pipa air bersih melalui lelang dihadapan anggota Polres Solok itu sendiri. Syamsu Azwar menyebutkan, diantara pemuka masyarakat Joro Lubuk Selasih yang hadir adalah Jumahardi Malin Sati (Walinagari Batang Barus), Cindra Masri (Ketua BMN) , Muris Dt Mandaro Putiah (Ketua KAN Batang Barus), Basrial Rajo Indo (Kepala Jorong) serta Ketua Karang Taruna Silasih Raya Irman Rajo Gandan.“ Dari hasil lelang pipa tersebut, dengan estimasi harga satu batang pipa paralon SNI senilai Rp. 250 ribu, jajaran Polres Solok telah mampu membantu kebutuhan pipa sebanyak 50 batang, “ papar Saysmul Azawar yang notabene mantan calon wali nagari setempat. Ditempat terpisah, Kapolres Solok Ali Absar mengaku bantuan pihaknya belum berarti apa-apa dibanding semangat dan kebersamaan masyarakat sekitar. Harmonisasi tersebut merupakan bentuk dukungan warga terhadap tugasnya sebagai Kapolres di daerah itu. “ Apalagi kita warga jorong Lubuk Selasih, sepatutnya ikut memikirkan kebutuhan masyarakat, “ kata Kapolres Solok yang cukup familiar itu. Menurutnya, air merupakan kubutuhan primer yang tidak bisa dihindari. Masyarakat yang tidak sehat juga berpengaruh terhadap aktifitas sehari-hari. Saat ini warga Lubuk Selasih tengah membutuhkan kebutuhan pokok tersebut, untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi agar masyarakat Lubuk Selasih dapat mengkosumsi Air Bersih dan sehat. “ Dengan menjalin kebersamaan, tentunya kita ingin melepaskan masalah air bersih yang tengah dihadapi warga,” ujar Ali Absar mengajak seluruh elemen membangun dengan kebersamaan. Ali Absar menjelaskan masyarakat Dusun Simpang Tiga Lubuk Selasih, memiliki sumber air sendiri yang layak dikosumsi. Tetapi dalam tempo beberapa tahun terakhir instalasi air yang membentang sepanjang tiga kilometer banyak yang tidak layak pakai. Sementara dari pemerintah nagari tersedia dana pengadaan pipa sebanyak Rp 3 juta. Untuk menutupi kekurangan itu, polres Solok serta merta melakukan pelelangan pipa dihadapan jajarannya untuk mengurangi beban masyarakat setempat

Jambore BNK di Mapolres Arosuka

KENDATI bukan sebuah kelaziman, apalagi dikaitkan dengan kultur bangsa, momentum akhir tahun cenderung disambut oleh kebanyakan anak negeri ini dengan sebuah perayaan. Tak pelak, atmosfir malam tahun baru selama ini selalu hangat karena dimeriahkan dengan berbagai kegiatan pesta kembang api dan atau malam hiburan, misalnya. Praktis ketika menyelami suasana malam tahun baru, dimana pun, jajaran kepolisian sebagai pengelola keamanan dan sekaligus penyedia kenyamanan seolah mendapat tugas tambahan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tersebab berbagai kemungkinanyang bakal terjadi di malam tutup tahun 2010 nanti, warga kabupaten Solok, setidaknya, boleh mengatakan beruntung karena memiliki Komandan polisi yang antisipatif dan selalu mengarifi atmosfir psikis anak muda ketika menyambut malam tahun baru. Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Solok itu, AKBP Ali Absar Said menengarai kecendrungan kegiatan hura-hura, seperti kebut-kebutan di jalan raya dan bahkan ada kalanya memanfaatkan minuman beralkohol di tingkat remaja, hampir tidak bisa terbantahkan. Menyambut malam tahun barulah kenamanya, tentu penuh warna. Untuk membelokkan nuansa hura-hura itu, Kapolres Solok kemudian menyuguhkan alternative lain dengan menyelenggarakan Jambore BNK (Badan Narkotika) di Mapolres Solok di Arosuka.“ Kita telah membangun komitmen dengan BNK Kabupaten Solok. Ketua BNK sepakat bersama kita menggiatkan sosialisasi bahaya penggunaan Narkoba terhadap generasi muda, terutama terhadap kalangan pelajar di Kabupaten Solok, “ sebut Kapolres Ali Absar Said di Mapolres setempat, belum lama ini. Ali Absar sampai pada pemikiran mengumpulkan massa di kalangan remaja, terutama kelompok siswa SLTP dan SLTA di daerah itu, karena alasan dampak globalisasi yang terasa serba cepat dan hampir terjadi disemua aspek kehidupan. Terlebih ketika sejarah telah membuktikan bahwa generasi muda yang berkualitas berperan mendorong gerak pembangunan bangsa melalui berbagai gerakan pembaharuan. Tentu saja hal ini diharapkan akan terus berlanjut, terutama dalam meyelamatkan generasi dan bangsa Indonesia dari bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba. Untuk mencegah penyebaran Narkoba di kalangan pelajar itulaj makanya pihak kepolisian membangun komitmen dengan lembaga BNK, yang notabene ketuanya adalah wakil Bupati Solok pula. Dengan demikian, kata Ali Absar, para guru dan kepala sekolah juga ikut mendorong kegiatan sosialisasi tentang bahaya Narkoba itu. “ Sosialisasi tentang bahaya Narkoba harus selalu dilaksanakan untuk meminimalisasi jumlah pengguna. Karena alasan itu sangat tepat kiranya momentum penyambutan malam tahun baru kita maknai dengan jambore BNK di lapangan Mapolres ini, “ tutur Ali Absar Said. Dengan kegiatan itu, diyakini momentum tutup tahun 2010 di pastikan bakal meriah. Terutama di kawasan Lubuk Selasih, sedikitnya 2000 orang siswa SLTP dan SLTA berikut kelompok pemuda dari masing-masing nagari akan terkosentrasi pada sebuah titik perayaan malam tahun baru di Mapolres Solok. Teknisnya dari situ seluruh kegiatan kemarakan penyambutan tahun baru akan dilaksanakan. Pesta kembang api, kegiatan hiburan dan penyuluhan serta sopsialisasi bahaya penggunaan Narkoba dilakukan selama 2 hari, tanggal 30 dan 31 Desember 2010. Ketua BNK Kabupaten Solok Drs. Desra Ediwan dengan suka cita menyambut gagasan tersebut. Bahkan dengan dukungan penuh dari pemkab. Solok, kegiatan jamboree BNK lebih merupakan potret Komitmen BNK, Polres Solok dan Pemerintah setempat dalam mencegah penyebarluasan penggunaan Narkoba. Dengan komitmen itu pula, Desra Ediwan lantas mengajak mengajak seluruh komponen masyarakat untuk membangun sinergitas guna menjaga, mengawasi serta mendidik generasi muda yang bebas dari gaya dan pola hidup narkoba. “ Kita tidak ingin seorangpun warga Kabupaten Solok terbelenggu dalam jeratan narkoba, “ pungkas Desra Ediwan seraya memastikan kesungguhan Kapolres Solok memerangi narkoba sangat dipujikan. Tak hanya ketua BNK, ketua DPRD setempat Syafri Dt. Siri Marajo serta merta mendorong kegiatan jamboree BNK dan Sosialisasi bahaya Narkotika sebagai sebuah kearifan yang perlu mendapat dukungan bersama. Dengan mengadakan jamboree BNK, papar Dt. Siri Marajo, Kapolres serta merta telah mengalihkan nuansa dan atmosfir pagelaran malam tahun baru kepada kegiatan yang positif. Ketua DPRD Kabupaten Solok mengharapkan kegiatan itu dapat meningkatkan kepedulian orang tua dan masyarakat dalam upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran Narkoba di lingkungannya. Sosialisasi bisa dilakukan dengan banyak cara, seperti jambore BNK tersebut. “ Akan banyak manfaat yang dapat ditarik dari jamboree BNK di Mapolres Solok itu. Seperti misalnya mendisiplinkan diri, menambah pemahaman tentang wawasan nusantara, kebangsaan dan juga wawasan berlalu lintas, “ sebut Ketua DPRD Kabupaten Solok menanggapi essensi Jambore BNK di Mapolres Arosuka****

06 Desember 2010

Pembangunan Nagari Tertinggal

Pembangunan daerah tertinggal merupakan upaya terencana untuk mengubah suatu daerah yang dihuni oleh komunitas dengan berbagai permasalahan sosial ekonomi dan keterbatasan fisik, menjadi daerah yang maju dengan komunitas yang kualitas hidupnya sama atau tidak jauh tertinggal dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Pembangunan daerah tertinggal berbeda dengan penanggulangan kemiskinan dalam hal cakupan pembangunannya. Ia tidak hanya meliputi aspek ekonomi, tetapi juga aspek sosial, budaya, dan keamanan.. Di samping itu kesejahteraan kelompok masyarakat yang hidup di daerah tertinggal memerlukan perhatian dan keberpihakan yang besar dari pemerintah. Atas alasan itu diperlukan program pembangunan daerah tertinggal yang lebih difokuskan pada percepatan pembangunan di daerah yang kondisi sosial, budaya, ekonomi, keuangan daerah, aksesibilitas, serta ketersediaan infrastruktur masih tertinggal dibanding dengan daerah lainnya. Kondisi tersebut pada umumnya terdapat pada daerah yang secara geografis terisolir di daerah pedalaman, serta daerah rawan bencana. Di samping itu, perlu perhatian khusus pada daerah yang secara ekonomi mempunyai potensi untuk maju. Tetapi sering sekali ketika membicarakan daerah tertinggal, alasan klise yang selalu kita dengarkan bahwa pemerintah daerah memiliki keterbatasan untuk menangunggulanginya. Sebagai solusi terhadap penanganan masalah kemiskinan dan daerah tertinggal harus dilakukan secara komprehensif dan sinergi. Kabupaten Solok menghadapi hal serupa tentang masalah daerah atau nagari tertinggal ini. Dari buku renstra Strategi Penanganan Kemiskinan dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PK-PPDT) Kabupaten Solok yang dikeluarkan Bappeda, ada sedikit harapan penanganannya dilakukan secara sungguh-sungguh dan berkelanjutan, karena konon akan dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) tahun 2010-2015, yang kenal akan diimplikasikan dalam Strategi Daerah dengan menjadikan Jorong atau nagari sebagai basis pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial budaya. Kita tentu menaruh harapan dan sekaligus kepercayaan terhadap obsesi ini. Kelak di masa jatuh tempo periodesasi kepemimpinan Syamsu Rahim-Desra Ediwan sebanyak 24 nagari yang dikategorikan tertinggal akan sama kondisinya dengan nagari-nagari lain yang lebih dulu mencicipi kemajuan. Kepercayaan itu bukan tanpa alasan, karena menurut kepala Bappeda untuk mengeluarkan nagari-nagari itu dari ketertinggalan dan terisolir akan disusun Strada PPDT yang nantinya akan dilanjutkan dengan Aksi Daerah Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Pembangunan Daerah Tertinggal (RAD-PPDT), yang saban tahun akan menjadi acuan penusunan kebijakan dan program-program pembangunan yang dilakukan oleh SKPD. Banyak indikator yang didekatkan untuk menentukan suatu nagari masih tertinggal. Salah satu faktor yang cukup krusial adalah masalah infrastruktur nagari atau jorong bersangkutan, disamping kemudian faktor ekonomi dan pendidikan. Karena alasan itu, dalam capaian percepatan penanggulangan daerah tertinggal tersebut, dalam penerapannya diprioritaskan prinsip-pripsip yang berorintasi kepada masyarakat, kebutuhan dasar, lingkungan sosial dan budaya. Atau setidaknya, dalam buku Renstra PK-PPDT Kabupaten solok 2011-2015 terdapat 4 pola kebijakan penanggulangan kemiskinan dan pembangunan nagari tertinggal yang ditempuh dalam mewujudkan visi dan misi Strada PK-PPDT itu sendiri. Ke emapt pola kebijakan itu mencerminkan perhatian terhadap pengembangan kapasitas penyelenggaraan pembangunan masyarakat dan nagari, pembangunan sumber daya lokal yang memiliki komptensi inti dalam menghadapi persaingan antar nagari dan pengembangan berdasarkan jalur ganda, yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan. Cukup terinci kebijakan dan program kerja pemkab. Solok dalam kaitan PK-PPDT. Kalau semua pengambil dan pelaksana kebijakan itu bekerja sungguh-sungguh, tentulah dalam bayangan kita kelak, nagari seperti Garabak Data akan mengalami kemajuan pesat dalam rentang 5 tahun ke depan. Tak terbayangkan indahnya bagaimana nagari-nagari di kecamatan Tigo Lurah mencapai sebuah kemajuan. Sejak dini masyarakat haruslah menumbuhkan kepercayaan bahwa pemerintah saat ini bisa membuktikan obsesi-obsesi itu. Maka untuk menghindari program itu akan menjadi mimpi kosong dan restra yang disusun hanya sebagai catatan tak bernama, tentunya masyarakat ikut mendukung dengan memperlihatkan partisipasi dalam arti luas.****

Pengusaha Lokal Perlu Lirik Potensi di Luar Bidang Konstruksi

DUNIA usaha di Sumbar ataupun di tingkat kabupaten/kota kerap dikuasi pengusaha luar. Pengusaha lokal terkesan lebih banyak jadi penonton. Meskipun ada pengusaha asal Sumbar yang sukses, itupun masih dalam jumlah relatif lebih kecil. Sisanya pengusaha asal Sumbar hanya lebih banyak berkecimpung di proyek kecil di bidang konstruksi. Sedangkan sektor lainnya dibiarkan begitu saja. “ Seharusnya kita sudah menjadi raja di negeri sendiri, tidak menjadi penontotn saja,” ujar Asnawi Bahar selepas pelantikan Syafrizal Ben yang terpilih untuk kedua kalinya sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri(Kadin) Kabupaten Solok periode 2010-2015 pada Musyawarah Kadin Kabupaten Solok, Sabtu lalu. Asnawi dalam kapasitasnya sebagai ketua Kadin Sumbar berharap ke depan pengusaha Kabupaten Solok dan pengusaha daerah lainnya perlu melirik potensi lain yang memiliki peluang besar guna membangun perekonomian daerah dan meningkatkan martabat pengusaha itu sendiri. Di tengah-tengah persaingan perekonomian, para pengusaha di daerah tidak zamannya lagi saling ribut dalam memermasalahkan proyek kecil pembangunan fisik atau konstruksi yang ditenderkan pemerintah daerah yang jumlahnya bahkan relatif lebih kecil. mensiasati itu, peluang usaha lain diluar bidang konstruksi perlu direbut. Ia kemudian menyebutkan potensi besar yang dapat dimanfaatkan pengusaha lokal tanpa harus mengandalkan modal terlalu besar, seperti bagaimana memasarkan hasil produksi pertanian seperti beras, kopi, markisa, hasil holtikultura lainnya. Saat ini hasil pertanian itu kerap dijual di pasar tradisional. Padahal di swalayan komoditi tersebut dapat dijual dengan harga lebih tinggi dan mendatangkan untung lebih besar. Bersamaan dengan harapan itu, Asnawi Bahar meminta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sebagai regulator untuk mengeluarkan sebuah regulasi dalam membuat izin kuasa pertambangan (KP) atau izin lainnya yang dikeluarkan untuk pengusaha asing. Sebab, selama ini hasil alam di Sumbar di bidang pertambangan dan pariwisata lebih banyak dikuasai pengusaha asing. Sedangkan pengusaha lokal tidak dapat apa-apa dan lebih sering ribut di masalah kecil untuk mendapatkan proyek kecil. Asnawi Bahar merindukan adanya pengusaha asal Sumbar yang berpenampilan lebih bonafid yang bergerak dalam usaha pertambangan, perkebunan dan sektor lain. "Saat ini tidak ada pengusaha asal Sumbar yang memiliki lahan kebun sawit dalam jumlah besar. Kalau yang besar-besar dimiliki orang lain," sentilnya. Terpilih Lagi Musyawarah Kabupaten (Muskab) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Solok yang berlangsung sehari di Aula Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transimigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Solok, menghasilkan keputusan memilih Syafrizal Ben untuk memimpin Kadin Kabupaten Solok di lima tahun mendatang secara aklamasi. Puluhan pengusaha yang tergabung dalam Kadin Kabupaten Solok itu bersepakat hanya mencalonkan Syafizal Ben untuk menjadi calon tunggal ketua Kadin periode 2010-2015. Tak ayal, suara bulat itu memuluskan Syafrizal Ben kembali melenggang mulus memegang tampuk di lingkaran organisasi pengusaha Kabupaten Solok. Syafrizal menyampaikan janji akan membina pangusaha asal Kabupaten Solok untuk mendapatkan akses lebih besar dalam mengembangkan usahanya. Saat ini terdapat 3000-an lebih pengusaha skala kecil dan menengah yang bergerak secara informal. Usaha yang digeluti pengusaha Kabupaten Solok itu sebetulnya dapat dapat menembus pasar luar. Hanya saja selama ini kendalannya, akses dan manajemen usaha yang kurang profesional membuat para pengusaha itu tidak dapat berkembang dengan baik

24 Nagari Berstatur Tertinggal di Kab. Solok

SEBANYAK 24 dari 74 nagari yang ada di Kabupaten solok dikreteriakan sebagai nagari teritnggal. Nagari-nagari tersebut berada dalam 6 kecamatan, yakni Kecamatan Tigo Lurah, Hiliran Gumanti, Payung Sekaki, IX Koto Sei. lasi, X Koto Diatas dan X Koto Singkarak. “ Bahkan 16 nagari diantaranya dikategorikan sebagai nagari sangat tertinggal, “ kata Taufik Effendi S.Pd, MM, kepala Bappeda Kabupaten solok ketika ditemui singgalang diruang kerjanya, Selasa (2/11) di Arosuka. Nagari-nagari yang sangat tertinggal berada di kecamatan Tigo Lurah seperti Garabak Data, Batu Bajanjang, Tanjung balik Sumiso, Simanau dan Rangkiyang Luluih. Di nagari tersebut terdapat 22 jorong yang butuh penganangan serius, Sedangkankan nagari di kecamatan Hiliran Gumanti adalah Sariak Alahan Tigo dan Sungai Abu. Kemudian di kecamatan payung sekaki adalah nagari Aie Luo, nagari Sirukam, Supayang. Di kecamatan IX Koto Sei Lasi terdapat nagari Koto laweh, Siaro-Aro, Taruang-Taruang, Sungai Durian, Indudur, Sungai Jambur dan Bukit Bais. Nagari yang berada di kecmatan X Koto Diatas yang termasuk tertinggal adalah Pasilihan, Bukit Kandung, katialo, Sibarambang, Labuah Panjang dan Kuncir. Begitu juga nagari Koto Sani di Kecamatan X Koto Singkarak. Terhadap kondisi tersebut, kepala Bappeda Kab. Solok menyebutkan berbagai agenda pembangunan yang bakal dibangkitkan di nagari-nagari tersebut dalam rentang masa 2011 sampai 2015 nanti. “ Karena itu kita memasukkannya ke dalam renstra (rencana strategis) Daerah Penanggulangan Kemiskinan dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PK-PPDT), dengan harapan terbebasnya Masyarakat nagari tertinggal dari kemiskinan dan ketertinggalan pada tahun 2015 nanti , “ kata Taufik Effendi. Guna mewujudkan harapan tersebut, Pemkab. Solok sengaja mengembangkan misi pembangunan nagari dan jorong tertinggal dengan mengembangkan potensi dan daya saing perekonomian lokal melalui pemanfaataan sumber daya lokal, seperti SDA,SDM dan kelembagaan yang didukung oleh partisipasi pemangku kepentingan (stakeholder). Sejalan dengan itu, papar Taufik, dalam renstra itu pemkab. Solok juga harus memberdayakan masyarakat melalui peningkatan akses serta mulut pelayanan pendidikan, kesehatan, penciptaan lapangan kerja, peningkatan akses modal usaha serta kemampuan dasar beradaptasi dengan tkhnologi. “ Tetapi yang penting tentu membenahi dan melengkapi instrastruktur utama, seperti jalan dan jembatan, keleistrikan, air bersih dan telekomunikasi yang layak sehingga memiliki keterkaitan dengan nagari dan jorong lainnya, “ jelas mantan Asisten III Setda Kab. Solok itu seraya menekankan percepatan rehabilitasi dan pemulihan nagari dan jorong-jorong pasca bencana alam.

TRHK Arosuka Magnit Kepariwisataan Kab. Solok

KETIKA banyak daerah seperti berpacu mencari jatidiri dengan membangun fasilitas rekreasi sebagai land-mark sebuah kota, Pemerintah kabupaten Solok justru berpikiran lain tentang tata pengembangan kota Arosuka. Bahkan ketika banyak kota seperti terpancing membangun fasilitas pemandian dan rekreasi sekaligus, sperti water boom di kota Padang Panjang, Sawahlunto dan bahkan Solok Selatan, Kabupaten Solok yang memiliki kekayaan alam kemudian seperti berjalan di jalur yang lain untuk menunjang sector kepariwisataan, yakni dengan membangun Taman Raya Hutan Kota. Dengan mencadangkan lahan seluas 10 hektar, dengan obsesi menjadikan kota Arosuka sebagai pusat pemerintahan sekaligus menjadi tujuan rekreasi utama bagi wisatawan, tahun 2009 mulai diprogramkan lahan terbuka hijau sekaligus taman rekreasi diareal kebun kulit manis (casiavera) di Sukarami. Kelak diharapkan alih fungsi lahan kebun itu menjadi taman dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk berolahraga dan berekreasi di hari libur. “ Dengan pergantian kepemimpinan ini, kita mengharapkan program Taman Hutan Raya Kota Arosuka ini dapat dilanjutkan penyelesaiannya dalam 2 tahun ke depan , “ kata Kepala Dinas PU Kab. Solok Ir. Fathol Bahri Eng di kantornya, Senin (27/9). Kondisi terakhir pembangunan Taman Raya Hutan Kota (TRHK) Arosuka telah semakin membuka mata orang-orang yang melintasi jalur Solok –Padang. Perubahan yang signifikan terlihat pada bagian gerbang TRHK dengan arsitektur bagonjong yang dipadu dengan warna cat biru laut dan kuning. Sementara di bagian depan dan samping gerbang tertata lahan untuk areal parkir. Dilokasi itu kini juga telah disiapkan fasilitas wc umum sebanyak 2 unit. Menusuk pandangan ke lebih ke dalam, kerangka objek TRHK kian jelas bentuknya diantara potongan badan jalan yang bertumpu pada bundaran air mancur. “ Sampai kondisi sekarang ini telah menelan biaya sebesar Rp 5 miliar dari estimasi biaya keseluruhan sebesar Rp 34 Miliar, “ papar Fathol yang diserahi tanggung jawab membangun TRHK Arosuka sampai kelar. Perbaikan kualitas alam dan lingkungan hidup Kota Arosuka harusnya disisasati sejak awal. Program TRHK justru arahnya untuk melestarikan ekosistim di pusat pemerintahan Kabupaten solok, sehingga nanti ketika kota Arosuka benar-benar sudah kian berkembang, pemerintah tidak kelimpungan terhadap pertumbuhan pembangunan kota yang diyakini beriringan dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi Dikatakan Fathol, penguatan lahan kebun kulit manis menjadi TRHK merupakan upaya percepatan agar kawasan Arosuka. Disamping mampu memerankan fungsi sebagai penyangga konservasi, dapat mengoptimalkan pengembangan kawasan pusat pemerintahan dan pusat perkotaan baru. Karena itu Perubahan kawasan ini, benar-benar diprogramkan berwawasan lingkungan. Kepala Dinas PU Kab. Solok ini menyebutkan banyak fasilitas yang bakal menyempurnakan lokasi rekareasi di TRHK Arosuka itu nantinya. Selain pembangunan areal camping groud, juga dibangun core centre serta kolam air panas, permainan anak-anak dan bahkan out bond. Lokasi TRHK juga akan dilengkapi dengan suasana perkampungan yang alami mengingat kecendrungan orang yang ingin kembali ke alam (Back to nature). Karena alas an itu, dalam master pland TRHK Arosuka juga dilengkapi dengan kolam pancing, persawahan kegiatan tradisional serta gedung promosi menjual cendramata, gedung pertemuan dan sejumlah kopel atau gazebo untuk menikmati suasana santai. P embangunan TRHK tersebut, kata Fathol memanfaatkan dana ABPD hingga tahun 2013, karena itu penyelesaiannya dilakukan secara bertahap. “ Kita berharap dalam 3 atau 4 tahun ke depan TRHK Arosuka telah rampung dan dapat diopersionalkan sebagai tempat rekreasi terkemuka di Sumatewra barat, “ papar Kadis PU Kab. Solok itu seraya memastikan kelepangkapan fasilitas TRHK akan menjadi magnit bagi kepariwisataan kabupaten Solok***