Laman

01 November 2011

Distro Sipak Tekong Hadir Sebagai Bentuk Cendramata Minangkabau

Konsep pengembangan ekonomi kreatif oleh pemerintah telah diwujudkan dengan membuka bidang Industri Kreatif pada Kementrian Negera Pariwisata dan Industri Kreatif. Tetapi sesungguhnya respon masyarakat terhadap industri yang lebih mengandalkan intelektual ini sudah lama menjalar ditengah perekonomian yang kompetitif. Maka inisiatif dari pemerintah untuk membuat kebijakan yang mendukung rencana pengembangan ekonomi kreatif , mestinya diikuti oleh komitmen pemerintah daerah untuk mendorong karakteristik atau identitas lokal sebagai daya tarik daerah itu sendiri.
Sejatinya, industri Kreatif merupakan kelompok industri yang terdiri dari berbagai jenis industri yang masing-masing memiliki keterkaitan dalam proses pengeksploitasian ide atau kekayaan intelektual (intellectual property) menjadi nilai ekonomi tinggi. Ia sekaligus dapat menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan. Sehingga ketika mengadopsi pengklasifikasian tersebut, tentulah saja bisnis kaos distro merupakan sebuah kreatifitas dalam sebuah industri sederhana.
Di Solok sendiri, persisnya di pinggir jalan Raya Solok-Padang, KM 7 Kelurahan Kajai, kenagarian Koto Baru, Kabupaten Solok, sejak semusim belakangan juga telah hadir Distro Sipak Tekong, yang memproduksi berbagai jenis T-Shirt dengan aneka logo dan gambar yang unik-unik.
“ Tetapi sebenarnya kita tidak melulu memproduksi Tshir dengan banyak gaya, tetapi juga menyediakan pakaian olahraga dan jaket. Pokoknya sesuai peasanaan, kita sediakan, “ terang Rijal Islamy, pengusaha Distro Sipak Tekong Solok yang lebih menjalankan perannya sebagai pemasaran saja.
Menurut Rijal, bisnis distro memang memiliki peluang yang baik. bahkan ternyata sangat banyak orang yang menjadikan T-shirt sebagai cendera mata atau pakaian kasual yang memang cocok untuk iklim. Tetapi sebenarnya yang menginsprirasi putra Saok Laweh, kecamatan Kubung Kabupaten Solok itu menekuni bidang sablon dengan berbagai ornament yang akan menegaskan cirri khas Distro sipak Tekong adalah karena melihat fenomena usaha kaos Dagadu dari Yogya,Joger dari Bali dan C-59 dari Bandung. “Salah satu keberhasilan mereka adalah karena mereka memiliki desain yang orisinil dan khas! Semua produksi itu identik dengan daerah mereka. Lantas, kenapa kita di sumatera Barat tidak mampu menghasilkan yang khas dan orisinil pula?, “ tutur ayah dua anak itu.
Darisitulah kemudian ia merenung dan kemudian menemukan ide yang pas untuk menentukan hasil produksinya agar identik dengan Sumatera Barat karena memiliki nuansa keminangannya.


Rijal Islamy menyebutkan, kunci sukses dalam bisnis sablon kaos adalah desain. kemampuan menciptakan desain-desain yang baik dan unik agar menempati posisi yang baik di mata konsumen menjadi penentu gerak usaha. Kejelian itu melihat trend itu penting jika ingin membangun brand atau merek sendiri.
Distro Sipak Tekong kedengaran memang unik. Kosa kata minang yang dipakai sejatinya sebuah jenis permanian anak nagari tempo doeloe. Lebih kratifi penampilan kaos produk sipak Tekong karena memakai logo kepala Kucing.
Rijal menyebutkan antara sepak tekong dengan hewan kucing dalam filosofinya memiliki korelasi makna. Sipak Tekong yang merupakan sebuah permainan anak nagari memiliki makna kegigihan mencari, sedangkan hewan kucing dalam pencariannya bisa menjadi teman bagi manusia, tetapi pada saat yang berbeda bisa menjadi buas tergantung kondisi saat itu.
“ Menyerupai kondisi hari ini, permainan sipak tekong dengan logo seekor kucing lebih mengandung makna kegigihan dalam berusaha. Tetapi dibalik itu kita sekaligus mengaktualisasikan tradisi minangkabau. Itulah yang kini menjadi brand bagi Distro Sipak Tekong, “ tutur Rijal Islamy ketika ditemui Singgalang di Distro sipak Tekong, Kajai Koto Baru, Jum'at (28/10).
Dari seluruh jenis produksi T-shirt Distro Sipak Tekong, untuk menjaga brand selalu dikaitkan dengan keunikan masa lalu, seperti halnya desain baru yang lucu dari produk sembalakon; Pucuak parancih, yang mengandung makna "Lamak Dek Awak Katuju dek Kambiang".
Kemudian desain "Sepeda Unto, bukan sapeda biaso". Kemudian Inyiak Balang, Sebutan masyarakat Minangkabau pada Harimau. Atau desain alang babega, merupakan salah satu binatang yang melambangkan keberanian. Namun di sisi lain elang dianggap musuh karena sering menangkap anak ayam. Alang babega berarti elang yang sedang berputar-putar mencari target. Saat ini, alang babega diartikan sebagai manusia yang sedang melansir mencari penghidupan.
Rizal memastikan hasil usaha distro akan sangat berbeda jika untuk ‘sekadar’ membuat sablon kaos biasa. Desain menurut Rijal menjadi tidak penting karena desain dapat diambil dari mana saja. Contohnya membuat merek-merek terkenal, atau sablon kaos untuk kepentingan instansi atau sekolah.
Desain kaos yang universal memang banyak diperjualbelikan di pasar atau toko mana saja karena sifatnya yang umum. Risikonya tentu harus bertarung dengan yang lain, apalagi harga kaos seperti ini bisa dibawah 20 ribu rupiah. Anda harus membuatnya dalam jumlah banyak agar skala ekonomis terpenuhi.
“ Kita umumnya menjual dengan harga standard an pas, masing-masing sebesar Rp 65.000 saja, “ katanya seraya menyebutkan bahan produksinya langsung dipasok dari Bandung dengan kualitas tinggi. Karena dalam soal kaos maupun mutu pengerjaan sablon, akan menentukan tingkat kepuasan konsumen
Kendati demikian, Rijal islamy tidak menafikan bahwa Pengusaha sablon kaos seharusnya menyadari tentang perkembangan fashion. Tanpa terus mengimbangi arah pasar mau seperti apa, sama halnya dengan melepas peluang yang ada di depan mata. Bagi para pemilik usaha sablon kaos, model distro sebenarnya hanyalah berupa penyesuaian belaka. Tidak ada sesuatu yang benar-benar baru yang berbeda dengan desain kaos sebelumnya.
Karena alasan sangat menjanjikan, terutama ketika melihat komunitas-komunitas yang hadir membentuk kelompok berdasarkan kesamaan tertentu. Komunitas ini biasanya mengambil jalan eksistensi, salah satunya lewat pembuatan kaos distro.
” Kaos Distro saat ini telah menjadi genre. Akan lebih baik kalau kemudian berkembang menjadi cendramata bagi daerah kita Di sumbatera Barat. Arah kita memang kesana, karena itu kita akan segera mendafkan hak patennya agar Distro sipak Tekong tidak di klaim sebagai produk orang lain, “ papar Rizal menyudahi. *****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar