Laman

27 Oktober 2011

Membicarakan Kepariwisataan di Jakarta


Setinggi-tinggi terbang bangau, kembalinya ke kubangan jua. Sejauh-jauh merantau, kampung halaman terbayang jua Sejauh-jauh merantau, adat Minang tetap digungguang dibaok tabang.Kecintaan perantau Kabupaten Solok di Jakarta kepada kampung halaman mereka ditunjukkan dengan kepedulian yang tinggi kepada negeri asal dan adat-budayanya. Aura kebudayaan dan primordial itu menggejala di Audotorium Bank Bukopin Jalan MT. Haryono Jakarta Selatan, saat dimana Ikatan Kekeluarga Kabupaten Solok (IKKS), Minggu (16/10), mengadakan halalbihalal yang dihadiri oleh Bupati Solok Syamsu Rahim.
Nuansa Minangkabau begitu kental, lebih menjelaskan atmosfir Kabupaten Solok ketika undangan disambut dengan tari pasambahan, siriah di carano.Momentum ini, setidaknya bagi IKKS lebih memberi makna bahwa, meski tinggal di rantau, warga Kabupaten Solok masih peduli dengan perkembangan dan selalu mengikuti setiap informasi dari kampung. Tersebab alasan itu, maka halal bihalal IKKS Jabotabek disisipi tema; semarak wisata Kabupaten solok menuju visit Indonesia Years 2012.
Hahal bi halal ikatan keluarga perantau itu untuk pertama kalinya pula mengurai masalah program pembangunan di Kabupaten solok, khususnya memperbincangkan prosfek kepariwisataan di daerah penghasil markisa itu, serta merta memotivasi Syamsu Rahim untuk mengekspose visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Solok terpilih.
Diantara deretan tokoh perantau itu sendiri, seperti Firdaus Oemar yang juga ketua IKKS, Marwan Paris Dt. Maruhun Saripado sekaligus sebagai ketua Solok Saiyo Sakato (S3), ketua DPP SAS, juga terlihat hadir Bupati Dharmasraya Ir. Adi Gunawan, Walikota Solok diwakili Sekda Suryadi Nurdal, SH, Ketua DPRD Kabupaten dan Kota Solok Syafri Dt. Siri Marajo dan Yustris Chan, SE, serta Kepala Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kab. Solok Drs. jasman, MM.
Bupati Solok Syamsu Rahim dalam suarangan itu menyebutkan bahwa potensi daerah yang dipimpinnya sangat besar dalam banyak sektor. Terutama dari aspek Sumber Daya Alam dan sektor Kepariwisataa. Hanya saja persoalan selama ini potensi tersebut belum dikerjakan dengan sungguh-sungguh, sehingga belum membawa manfaat terhadap perkembangan daerah dan masyarakat sendiri. “ Karena alasan itu, dalam penataan pembangunan 5 tahun ke depan, kita lebih mengedepankan visi menata kepemerintahan yang baik untuk mencapai kesejahteraan, “ sebut Syamsu Rahim.
Ada delapan misi untuk mencapai cita-cita tersebut, yang kelak akan dikerjakan secara terencana dan terintegrasi. Masalah pengembangan Kepariwisataan dalam kaitan itu termasuk diantara 8 prioritas pembangunan ke depan.


Banyak nagari di kabupaten solok, menurut Syamsu Rahim memiliki potensi yang berbeda. Semua itu belum tersentuh oleh tekhnologi lantaran banyak anak nagari yang meninggalkan kampung akibat merantau. Padahal filosofi karatau madang diuhulu, babuah baungo balun yang menggambarkan keinginan merantau karena dikampung berguna, itu sepenuhnya tidak benar kalau dikaitkan dengan kondisi kekinian masyarakat Kabupaten solok. “ Akibatnya banyak nagari-nagari yang tidak berkembang, karena semuanya merantau dan kemudian orang kampung menungguh hasil kiriman dari rantau, “ tutur Syamsu Rahim.
Atas fenomena itu pula, Bupati Solok kemudian dengan nada berkelakar menyatakan bahwa pemikiran merantau yang pernah di tulis Muchtar Naim dulu seharusnya ditinjau ulang agar masyarakat tidak meninggalkan kampung halamannya yang terlantar.
Banyak contoh nagari yang terlantar akibat merantau. seperti di nagari Siaro Aro, kecamatan IX Koto Sei Lasi. Akibat banyak ditinggal oleh warganya, sekitar 50 persen dari lahan produktif di nagari itu tidak tergarap.
Pula, Di bidang pariwisata demikian kenyataannya. Objek-objek kepariwisataan kabupaten solok yang menawan itu belum sepenuhnya bisa tergarap karena merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan padat modal. Untuk mengembangkannya perlu sentuhan investor. Sektor kepariwisataan ini, setidaknya sejajar dengan potensi sumber daya alam yang terkandung di kawasan danau Singkarak.
“ Kalau semua potensi itu bisa dimaksimalkan, Kabuapten Solok merupakan daerah kaya. Kita memiliki block Singkarak yang banyak menyimpan Gas dan kemungkinan juga minyak, sumber air panas yang berpotensi untuk pengembangan geoternal, serta bahan tambang lainnya, seperti emas dan biji besi serta batu hijau “ sebut Syamsu Rahim sembari menggugah perantau yang berhasil agar ikut menanamkan investasinya di kampung halaman.
Halah bihalal yang berlangsung penuh kekerabatan itu juga ditingkahi dengan dialog interaktif yang dipimpin oleh DR. Lukman, M.Si. Putra nagari Paninggahan, kecamatan Junjung Sirih yang juga Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu menyebutkan potensi kabupaten Solok memiliki banyak pekuang usaha yang membutuhkan keberanian untuk berinvestasi sebagai bentuk kecintaan perantau kepada Kampung halaman sendiri. Oleh karena itu, ia sangat respek terhadap upaya pemkab. Solok dalam pengembangan kepariwisataan untuk mencapai kesejahteraan.
Dukung MTQ Dharmasraya
Kehadiran Bupati Dharmasraya dalam pertemuan perantau Kabupaten Solok di Jakarta tentu pula bukan sesuatu yang membingungkan, karena secara histories dan Kultural Ir adi Gunaman, MM memiliki hubungan emosional yang tinggi dengan daerah penghasil beras itu. “ Saya memang lahir dan dibesarkan di Gunung Medan, tetapi kedua orang tua saya berasal dari Paninjauan (ibu) dan nagari aripan (bapak). Karena alasan itu saya bangga diundang dalam pertemuan perantau Kabupaten Solok ini, “ tutur Adi Gunawan.
Sebagai bagian dari perantau Kabupaten solok, Bupati Dharmasraya itu lantas meminta dukungan terhadap pelaksanaan helat akbar keagamaan tingkat Sumatera Barat yang dilaksanakan tanggal 21-27 November 2011.
“ Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-34 tingkat Provinsi Sumatera Barat akan di Kabupaten Dharmasraya, diperkirakan membutuhkan biaya hingga Rp14 miliar. Karena kita disana akan melaksanakan iven keagamaan bagi masyarakat sumatera Bagian Tengah, “ terang Adi Gunawan sembari membuka peluang bagi perantau Kabupaten Solok untuk membuka stand pameran di arena MTQ tersebut.
Ketua IKKS Firdaus Oemar maupun Bupati Solok Syamsu Rahim serta merta menyatakan dukungan atas pelaksanaan MTQ di dharmasraya tersebut. Syamsu rahim bahkan menyatakan keberhasilan MTQ itu sendiri secara moral lebih merupakan kesuksesan masyarakat dan daerah Kabupaten Solok sendiri.-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar