Laman

20 Januari 2011

Peringatan Hari Pahlawan di Kota Solok

Mengarifi Nilai-Nilai Pengorbanan Tanpa Pamrih

SOLOKKOTA--Tidak ada yang mencolok sesungguhnya dari balik prosesi peringatan hari Pahlawan tanggal 10 November 2010. Kegiatan yang digelar relatif sederhana sebagai wahana mengenang jasa para pahlawan yang telah mempertaruhkan nyawanya merebut kemerdekaan. Karena akan terlalu naif jika tanpa diaktualisasikan melalui upacara bendera dan anjangsana ke Taman Makam Pahlawan.

Tetapi ada yang istimewa, tentu saja. Dan disitulah akhirnya momentum peringatan HPN di kota Solok, setidaknya, menjadi lebih berarti, yakni ketika sekitar 50-an anggota legiun Veteran di daerah itu diberi ruang untuk merasakan betapa kemerdekaan itu sangat berharga.

Wali kota Solok Irzal Ilyas dan wakil walikota Zul Elfian bahkan seperti membuka rasa kepada orang-orang yang dilingkungannya mungkin sudah dianggap jompo dan tidak perlu lagi mencicipi kemajuan pembangunan. Di balairung 99 Laing kota Solok, persisnya di aula kediaman walikota Solok, Rabu (10/11), aura patriotisme para anggota veteran itu terpancarkan. Senyum sumringah dan canda para orang tua itu menyatu kedalam warna kepribadian walikota Irzal Ilyas yang memang terlalu dekat dengan para orang tua itu

Setiap tanggal 10 Nopember Bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Pahlawan. Momentum Hari Pahlawan bukan sekadar seremonial. Momentum yang kini berusia 65 tahun sejak peristiwa pertempuran Sabtu pagi, 10 November 1945, di Surabaya, dijadikan simbol pengorbanan pahlawan seluruh tanah air. Di dalamnya terkandung sejarah yang patut dihayati sebagai bagian dari proses transformasi pelestarian nilai-nilai perjuangann dan kepahlawanan.

Walikota solok Irzal Ilyas di sela jamuan makan siang dengan para anggota legiun Veteran itu mengucapkan makna peristiwa 10 November yang ditransformasikan menjadi ikon Hari Pahlawan, tergantung sejauh mana kisah sejarahnya dapat menyampaikan pesan yang berupa kearifan kepada penerus sekarang.

Melalui momentum peringatan Hari Pahlawan, Irzal Ilyas mengajak generasi muda, setidaknya di kota bareh itu, agar lebih menghayati dan mencermati esensi perjuangan yang telah dipersembahkan oleh para pahlawan dan perintis kemerdekaan.

“Perjuangan para pahlawan ini dapat kita jadikan sumber inspirasi dan semangat dalam mengisi kemerdekaan bagi bangsa dan negara. Setidaknya nilai-nilai tanpa pamrih itu hendaknya dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat,” kata Walikota yang juga ketua Partai Demokrat Kota itu..

Irzal Ilyas mengarifi bahwa Hari Pahlawan bukan sekadar seremonial. Momentum Hari Pahlawan sejatinya mengandungn sejarah yang patut dihayati sebagai bagian dari proses transformasi dari pelestarian nilai-nilai perjuangan dan kepahlawanan. Dengan memperingati Hari Pahlawan akan semakin terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik antara pelaku sejarah dengan generasi penerus. Ini diharapkan dapat semakin memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta dapat menyatukan langkah dalam upaya pelestarian dan pengamalan nilai kepahlawanan, keperintisan, dan kejuangan, khususnya pada generasi muda sebagai penerus bangsa.

Dari rangkaian kegiatan peringatan hari pahlawan di Kota Solok, selain terlihat Wakil Walikota Zul Elfian, juga diikuti oleh Kapolresta AKBP Luthfi marthadian bersama Ketua dan anggota Bhayangkara setempat, berbaur dengan puluhan anggota veteran yang umumnya sudah renta.. Namun dibalik phisiknya yang lemah, masih terpancar patriotisme yang tinggi, semangat dan spirit kepahlawanan.

Dari sisi itu, kemudian Irzal Ilyas berharap bahwa peringatan Hari Pahlawan jangan selalu menjadi ritual seremonial, tetapi bagaimana meresapi makna kepahlawanan itu sendiri dapat membungkus energi generasi.

“ Jadi sangat penting memperingati dan mengenang jasa pahlawan, tetapi jangan terjebak dalam nuansa peringatan yang meninggalkan inti kepahlawanan itu sendiri. “ sebut Irzal Ilyas.

Penekanan Wali Kota solok itu lebih bermakna bahwa tanpa pahlawan sejarah akan tetap mengalir, tetapi kehidupan tanpa pahlawan akan menjadi sepi. Namun, kehidupan ini bakal terasa lebih sepi tanpa adanya kesadaran harga diri. Nilai-nilai harga diri itulah yang selama ini telah dipersembahkanoleh para anggota legiun Veteran itu, yang tetap mengedepankan spirit pengorbanan tanpa pamrih.

Bagi para pejuang itu sendiri, kehidupan yang dijalaninya saat ini, dalam segala keterbatasan, tetap hangat bathinnya untuk melihat kemajuan dari aspek pembangunan. sebagai bagian dari ikut menikmati kemajuan itulah akhirnya Rabu 10 November 2010 tempo hari wajah-wajah tua itu melemparkan senyuman sumringah manakala Walikota Solok bahkan memeluknya. -