Laman

06 Desember 2010

TRHK Arosuka Magnit Kepariwisataan Kab. Solok

KETIKA banyak daerah seperti berpacu mencari jatidiri dengan membangun fasilitas rekreasi sebagai land-mark sebuah kota, Pemerintah kabupaten Solok justru berpikiran lain tentang tata pengembangan kota Arosuka. Bahkan ketika banyak kota seperti terpancing membangun fasilitas pemandian dan rekreasi sekaligus, sperti water boom di kota Padang Panjang, Sawahlunto dan bahkan Solok Selatan, Kabupaten Solok yang memiliki kekayaan alam kemudian seperti berjalan di jalur yang lain untuk menunjang sector kepariwisataan, yakni dengan membangun Taman Raya Hutan Kota. Dengan mencadangkan lahan seluas 10 hektar, dengan obsesi menjadikan kota Arosuka sebagai pusat pemerintahan sekaligus menjadi tujuan rekreasi utama bagi wisatawan, tahun 2009 mulai diprogramkan lahan terbuka hijau sekaligus taman rekreasi diareal kebun kulit manis (casiavera) di Sukarami. Kelak diharapkan alih fungsi lahan kebun itu menjadi taman dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk berolahraga dan berekreasi di hari libur. “ Dengan pergantian kepemimpinan ini, kita mengharapkan program Taman Hutan Raya Kota Arosuka ini dapat dilanjutkan penyelesaiannya dalam 2 tahun ke depan , “ kata Kepala Dinas PU Kab. Solok Ir. Fathol Bahri Eng di kantornya, Senin (27/9). Kondisi terakhir pembangunan Taman Raya Hutan Kota (TRHK) Arosuka telah semakin membuka mata orang-orang yang melintasi jalur Solok –Padang. Perubahan yang signifikan terlihat pada bagian gerbang TRHK dengan arsitektur bagonjong yang dipadu dengan warna cat biru laut dan kuning. Sementara di bagian depan dan samping gerbang tertata lahan untuk areal parkir. Dilokasi itu kini juga telah disiapkan fasilitas wc umum sebanyak 2 unit. Menusuk pandangan ke lebih ke dalam, kerangka objek TRHK kian jelas bentuknya diantara potongan badan jalan yang bertumpu pada bundaran air mancur. “ Sampai kondisi sekarang ini telah menelan biaya sebesar Rp 5 miliar dari estimasi biaya keseluruhan sebesar Rp 34 Miliar, “ papar Fathol yang diserahi tanggung jawab membangun TRHK Arosuka sampai kelar. Perbaikan kualitas alam dan lingkungan hidup Kota Arosuka harusnya disisasati sejak awal. Program TRHK justru arahnya untuk melestarikan ekosistim di pusat pemerintahan Kabupaten solok, sehingga nanti ketika kota Arosuka benar-benar sudah kian berkembang, pemerintah tidak kelimpungan terhadap pertumbuhan pembangunan kota yang diyakini beriringan dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi Dikatakan Fathol, penguatan lahan kebun kulit manis menjadi TRHK merupakan upaya percepatan agar kawasan Arosuka. Disamping mampu memerankan fungsi sebagai penyangga konservasi, dapat mengoptimalkan pengembangan kawasan pusat pemerintahan dan pusat perkotaan baru. Karena itu Perubahan kawasan ini, benar-benar diprogramkan berwawasan lingkungan. Kepala Dinas PU Kab. Solok ini menyebutkan banyak fasilitas yang bakal menyempurnakan lokasi rekareasi di TRHK Arosuka itu nantinya. Selain pembangunan areal camping groud, juga dibangun core centre serta kolam air panas, permainan anak-anak dan bahkan out bond. Lokasi TRHK juga akan dilengkapi dengan suasana perkampungan yang alami mengingat kecendrungan orang yang ingin kembali ke alam (Back to nature). Karena alas an itu, dalam master pland TRHK Arosuka juga dilengkapi dengan kolam pancing, persawahan kegiatan tradisional serta gedung promosi menjual cendramata, gedung pertemuan dan sejumlah kopel atau gazebo untuk menikmati suasana santai. P embangunan TRHK tersebut, kata Fathol memanfaatkan dana ABPD hingga tahun 2013, karena itu penyelesaiannya dilakukan secara bertahap. “ Kita berharap dalam 3 atau 4 tahun ke depan TRHK Arosuka telah rampung dan dapat diopersionalkan sebagai tempat rekreasi terkemuka di Sumatewra barat, “ papar Kadis PU Kab. Solok itu seraya memastikan kelepangkapan fasilitas TRHK akan menjadi magnit bagi kepariwisataan kabupaten Solok***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar