Laman

06 Desember 2010

Pengusaha Lokal Perlu Lirik Potensi di Luar Bidang Konstruksi

DUNIA usaha di Sumbar ataupun di tingkat kabupaten/kota kerap dikuasi pengusaha luar. Pengusaha lokal terkesan lebih banyak jadi penonton. Meskipun ada pengusaha asal Sumbar yang sukses, itupun masih dalam jumlah relatif lebih kecil. Sisanya pengusaha asal Sumbar hanya lebih banyak berkecimpung di proyek kecil di bidang konstruksi. Sedangkan sektor lainnya dibiarkan begitu saja. “ Seharusnya kita sudah menjadi raja di negeri sendiri, tidak menjadi penontotn saja,” ujar Asnawi Bahar selepas pelantikan Syafrizal Ben yang terpilih untuk kedua kalinya sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri(Kadin) Kabupaten Solok periode 2010-2015 pada Musyawarah Kadin Kabupaten Solok, Sabtu lalu. Asnawi dalam kapasitasnya sebagai ketua Kadin Sumbar berharap ke depan pengusaha Kabupaten Solok dan pengusaha daerah lainnya perlu melirik potensi lain yang memiliki peluang besar guna membangun perekonomian daerah dan meningkatkan martabat pengusaha itu sendiri. Di tengah-tengah persaingan perekonomian, para pengusaha di daerah tidak zamannya lagi saling ribut dalam memermasalahkan proyek kecil pembangunan fisik atau konstruksi yang ditenderkan pemerintah daerah yang jumlahnya bahkan relatif lebih kecil. mensiasati itu, peluang usaha lain diluar bidang konstruksi perlu direbut. Ia kemudian menyebutkan potensi besar yang dapat dimanfaatkan pengusaha lokal tanpa harus mengandalkan modal terlalu besar, seperti bagaimana memasarkan hasil produksi pertanian seperti beras, kopi, markisa, hasil holtikultura lainnya. Saat ini hasil pertanian itu kerap dijual di pasar tradisional. Padahal di swalayan komoditi tersebut dapat dijual dengan harga lebih tinggi dan mendatangkan untung lebih besar. Bersamaan dengan harapan itu, Asnawi Bahar meminta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sebagai regulator untuk mengeluarkan sebuah regulasi dalam membuat izin kuasa pertambangan (KP) atau izin lainnya yang dikeluarkan untuk pengusaha asing. Sebab, selama ini hasil alam di Sumbar di bidang pertambangan dan pariwisata lebih banyak dikuasai pengusaha asing. Sedangkan pengusaha lokal tidak dapat apa-apa dan lebih sering ribut di masalah kecil untuk mendapatkan proyek kecil. Asnawi Bahar merindukan adanya pengusaha asal Sumbar yang berpenampilan lebih bonafid yang bergerak dalam usaha pertambangan, perkebunan dan sektor lain. "Saat ini tidak ada pengusaha asal Sumbar yang memiliki lahan kebun sawit dalam jumlah besar. Kalau yang besar-besar dimiliki orang lain," sentilnya. Terpilih Lagi Musyawarah Kabupaten (Muskab) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Solok yang berlangsung sehari di Aula Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transimigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Solok, menghasilkan keputusan memilih Syafrizal Ben untuk memimpin Kadin Kabupaten Solok di lima tahun mendatang secara aklamasi. Puluhan pengusaha yang tergabung dalam Kadin Kabupaten Solok itu bersepakat hanya mencalonkan Syafizal Ben untuk menjadi calon tunggal ketua Kadin periode 2010-2015. Tak ayal, suara bulat itu memuluskan Syafrizal Ben kembali melenggang mulus memegang tampuk di lingkaran organisasi pengusaha Kabupaten Solok. Syafrizal menyampaikan janji akan membina pangusaha asal Kabupaten Solok untuk mendapatkan akses lebih besar dalam mengembangkan usahanya. Saat ini terdapat 3000-an lebih pengusaha skala kecil dan menengah yang bergerak secara informal. Usaha yang digeluti pengusaha Kabupaten Solok itu sebetulnya dapat dapat menembus pasar luar. Hanya saja selama ini kendalannya, akses dan manajemen usaha yang kurang profesional membuat para pengusaha itu tidak dapat berkembang dengan baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar