Laman

06 Desember 2010

24 Nagari Berstatur Tertinggal di Kab. Solok

SEBANYAK 24 dari 74 nagari yang ada di Kabupaten solok dikreteriakan sebagai nagari teritnggal. Nagari-nagari tersebut berada dalam 6 kecamatan, yakni Kecamatan Tigo Lurah, Hiliran Gumanti, Payung Sekaki, IX Koto Sei. lasi, X Koto Diatas dan X Koto Singkarak. “ Bahkan 16 nagari diantaranya dikategorikan sebagai nagari sangat tertinggal, “ kata Taufik Effendi S.Pd, MM, kepala Bappeda Kabupaten solok ketika ditemui singgalang diruang kerjanya, Selasa (2/11) di Arosuka. Nagari-nagari yang sangat tertinggal berada di kecamatan Tigo Lurah seperti Garabak Data, Batu Bajanjang, Tanjung balik Sumiso, Simanau dan Rangkiyang Luluih. Di nagari tersebut terdapat 22 jorong yang butuh penganangan serius, Sedangkankan nagari di kecamatan Hiliran Gumanti adalah Sariak Alahan Tigo dan Sungai Abu. Kemudian di kecamatan payung sekaki adalah nagari Aie Luo, nagari Sirukam, Supayang. Di kecamatan IX Koto Sei Lasi terdapat nagari Koto laweh, Siaro-Aro, Taruang-Taruang, Sungai Durian, Indudur, Sungai Jambur dan Bukit Bais. Nagari yang berada di kecmatan X Koto Diatas yang termasuk tertinggal adalah Pasilihan, Bukit Kandung, katialo, Sibarambang, Labuah Panjang dan Kuncir. Begitu juga nagari Koto Sani di Kecamatan X Koto Singkarak. Terhadap kondisi tersebut, kepala Bappeda Kab. Solok menyebutkan berbagai agenda pembangunan yang bakal dibangkitkan di nagari-nagari tersebut dalam rentang masa 2011 sampai 2015 nanti. “ Karena itu kita memasukkannya ke dalam renstra (rencana strategis) Daerah Penanggulangan Kemiskinan dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PK-PPDT), dengan harapan terbebasnya Masyarakat nagari tertinggal dari kemiskinan dan ketertinggalan pada tahun 2015 nanti , “ kata Taufik Effendi. Guna mewujudkan harapan tersebut, Pemkab. Solok sengaja mengembangkan misi pembangunan nagari dan jorong tertinggal dengan mengembangkan potensi dan daya saing perekonomian lokal melalui pemanfaataan sumber daya lokal, seperti SDA,SDM dan kelembagaan yang didukung oleh partisipasi pemangku kepentingan (stakeholder). Sejalan dengan itu, papar Taufik, dalam renstra itu pemkab. Solok juga harus memberdayakan masyarakat melalui peningkatan akses serta mulut pelayanan pendidikan, kesehatan, penciptaan lapangan kerja, peningkatan akses modal usaha serta kemampuan dasar beradaptasi dengan tkhnologi. “ Tetapi yang penting tentu membenahi dan melengkapi instrastruktur utama, seperti jalan dan jembatan, keleistrikan, air bersih dan telekomunikasi yang layak sehingga memiliki keterkaitan dengan nagari dan jorong lainnya, “ jelas mantan Asisten III Setda Kab. Solok itu seraya menekankan percepatan rehabilitasi dan pemulihan nagari dan jorong-jorong pasca bencana alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar